Selain Tipe Pengembara, tipe perempuan dalam menggapai mimpi lainnya yang juga berorientasi kepada diri sendiri dibanding orang lain ialah Tipe Pengelola.
Akan tetapi, berbeda dengan Tipe Pengembara, Tipe Pengelola lebih mengedepankan logika mereka dalam mengambil keputusan soal mimpinya, termasuk urusan pekerjaan.
Namun keteguhan Tipe Pengelola kerap membuat mereka stres, bahkan marah dengan diri sendiri. Saat menjumpai hambatan, mereka cenderung menyalahkan diri sendiri dan merenung.
Sayangnya, ketika terlalu fokus dengan diri sendiri dan tidak peka akan perasaan orang lain, Tipe Pengelola bisa jadi justru memancing dan menimbulkan masalah di kantor.
Menurut Sukma, masalah yang mungkin dialami Tipe Pengelola ialah tanpa sadar menciptakan situasi kerja yang penuh tekanan dengan langsung mengkritik setiap hasil yang dicapai.
Baca Juga: Demi Menunjang Mimpi, Ini Tips Atur Keuangan Perempuan Tipe Pengelola
Makanya, Sukma menyarankan agar Tipe Pengelola lebih mengapresiasi untuk setiap hasilnya.
Selain itu, ada beberapa saran lain yang Sukma berikan kepada PARAPUAN sebagai tips untuk Tipe Pengelola dalam mengatasi masalah di kantor. Yuk, simak!
- Memberikan kepercayaan orang lain untuk menyelesaikan tugas.
- Meminta penugasan yang baru dan disertai dengan tingkat kesulitan yang kompleks.
- Menetapkan target yang menantang untuk menyelesaikan tugas.
- Mendapatkan ruang untuk menginspirasikan pendapat, ide dan pemikirannya.
- Memastikan dan berusaha mendapat ruang dan kewenangan dalam membuat keputusan.
Selaras dengan saran Sukma, Asmi Nur Aisyah yang kini bekerja sebagai penulis skenario lepas bercerita ke PARAPUAN, dirinya menetapkan target yang menantang dalam menggapai mimpi.
Baca Juga: Ciri Perempuan Tipe Pengelola dalam Menggapai Mimpi, Tidak Akan Membiarkan Apapun Menghalangi
“Meski aku keliatan melakukan banyak hal seperti pengembara, aku menetapkan targetku sendiri dengan rencana matang. Makanya, aku ikut bikin perusahaan, enggak freelance aja,” ujar Asmi.
Akan tetapi, meski mendapatkan ruang untuk membuat keputusan sekaligus mengungkapkan pemikiran, Asmi masih gelisah apakah yang dilakukannya sudah mencapai tujuan apa belum.
Soal ini, Sukma berpendapat salah satu kelemahan sosok Tipe Pengelola yang cukup berambisi dan totalitas ini ialah rentan terhadap setres ketika tujuannya tidak tercapai secapa optimal.
Sukma bilang, “Ketika mereka (Tipe Pengelola) gelisah, itu karena mereka membutuhkan dukungan dan pengakuan dari orang-orang sekitarnya.”
“Ia membutuhkan kata-kata pendukung dan apresiasi, sehingga ia menjadi semakin lebih percaya diri di dalam menjalankan karirnya,” tambah Sukma.