Scarlett Johansson Kritik Hypersexualization di 'Iron Man 2', Istilah Apa Itu?

Shenny Fierdha - Minggu, 20 Juni 2021
Aktris Scarlett Johansson sebagai Black Widow
Aktris Scarlett Johansson sebagai Black Widow Tangkap layar hindustantimes.com

Dampak Hypersexualization 

Hypersexualization dapat menimbulkan dampak buruk bagi individu, khususnya usia anak-anak atau remaja.

Ini lantaran di usia tersebut, anak atau remaja umumnya mudah terpengaruh oleh lingkungan mereka dan belum bisa betul-betul membedakan mana yang baik dan buruk.

Tayangan atau iklan yang berbau hypersexualization dapat berdampak buruk terhadap kehidupan anak maupun remaja.

Standar kecantikan yang mendukung hypersexualization bisa membuat anak atau remaja perempuan meyakini bahwa dirinya hanya akan dibilang menarik jika berkulit putih, berdada besar, dan sebagainya.

Baca Juga: Kekerasan Seksual Jadi Senjata Perang, ini List Negara yang Terdampak

Akibatnya, anak atau remaja perempuan jadi berpikir bahwa keelokan fisik adalah segalanya sehingga cenderung menilai orang dan diri sendiri berdasarkan penampilan fisiknya.

Padahal, setiap orang punya keunggulan masing-masing seperti bakat berolahraga, kecerdasan akademis, dan lainnya yang jauh lebih penting dari sebatas penampilan fisik.

Namun, anak atau remaja perempuan yang terpengaruh oleh standar kecantikan itu jadi diet mati-matian atau melakukan hal lainnya agar memenuhi standar kecantikan tersebut dan dibilang menarik.

Pun anak atau remaja laki-laki yang cenderung berolahraga keras agar bisa memiliki tubuh kekar dan menawan seperti yang digambarkan dalam standar kecantikan yang mendukung hypersexualization itu.

Sumber: bbc.com,Quebec.ca/child-development
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja