Scarlett Johansson Kritik Hypersexualization di 'Iron Man 2', Istilah Apa Itu?

Shenny Fierdha - Minggu, 20 Juni 2021
Aktris Scarlett Johansson sebagai Black Widow
Aktris Scarlett Johansson sebagai Black Widow Tangkap layar hindustantimes.com

Yang Bisa Dilakukan terkait Hypersexualization

Untuk mencegah anak atau remaja terpengaruh oleh hypersexualization di media massa, orang tua harus mengajarkan anak soal seksualitas sejak usia dini.

Ajarkanlah secara sederhana, misalnya mana bagian tubuh anak atau remaja yang tidak boleh dilihat atau disentuh orang lain.

Seiring bertambahnya usia mereka, orang tua bisa mengajarkan materi seksualitas dengan lebih mendalam, misalnya hubungan badan antara perempuan dan laki-laki dapat menciptakan kehamilan.

Itulah sebabnya anak atau remaja sebaiknya berhubungan badan ketika sudah menikah dengan pasangannya kelak.

Baca Juga: Apa Itu Vaginosis Bakterialis, Satu Gangguan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Ketika anak atau remaja sudah terpapar tayangan atau iklan yang mendukung hypersexualization, orang tua harus memberitahukan kepada anak atau remaja bahwa tayangan atau iklan tersebut adalah buruk.

Kemudian, orang tua harus menjelaskan kenapa tayangan atau iklan tersebut dibilang buruk, misalnya karena menampilkan aktris atau model perempuan secara sensual.

Orang tua pun sebaiknya lebih mengawasi penggunaan internet oleh anak atau remaja, mengingat tayangan atau iklan yang mendukung hypersexualization pun banyak ditemukan di dunia maya.

Semoga artikel ini bisa membuatmu lebih mengerti soal hypersexualization ya, Kawan Puan. (*)

Sumber: bbc.com,Quebec.ca/child-development
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja