Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.
Dari hasil kajian dua peneliti ini, didapati realitas yang menegaskan terjadinya diskriminasi pada perempuan.
Penyebabnya dicari, dan berikut ini temuannya.
Terdapat peluang yang berbeda antara pengguna Facebook laki-laki dengan perempuan untuk mereka terpapar iklan karier STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics).
Baca Juga: Bintang Beasiswa Hadir Lagi Dukung Perempuan Muda Berkarier di STEM
Dari temuan ini, ketika dijajaki lebih dalam, terdapat 3 keadaan yang mendorong berbedanya peluang tampilan iklan karier STEM antar gender.
Pertama, algoritma mempelajari perilaku yang berbeda antar pengguna Facebook.
Hasil yang diperoleh misalnya, perempuan cenderung tidak membuka iklan karier STEM yang tersedia.
Juga, wanita menghabiskan lebih sedikit waktu di platform media sosial dengan bahasan terkait karier STEM.
Kedua, algoritma mempelajari perilaku dari sumber data lain. Ini termasuk data tentang diskriminasi gender lainnya, yang bisa beda di setiap negara.
Ketiga, ini bukan soal bias yang didapatkan algoritma sebagai hasil pembelajaran. Tetapi soal alokasi ekonomi yang mendasari pemasangan iklan, sehingga mendorong perbedaan.