Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.
Penghakiman (Sok) Moralis yang Selalu Salah
Laras tahu betul jika seks dan seksualitas merupakan hal intim yang harus selalu berada dalam ruang pribadi.
Oleh karena itu, cinta dan imajinasi menggiurkannya tentang David disimpan rapat-rapat dalam sebuah blog pribadi yang hanya dia sendiri yang dapat menikmatinya.
Kesalahan Laras hanya satu, yakni ketika dia tak dapat menahan diri untuk melampiaskan sensualitasnya ke dalam tulisan dengan menggunakan fasilitas umum (dalam film digambarkan Laras menggunakan komputer di laboratorium sekolah untuk menulis blog erotisnya).
Malangnya, platform tempat Laras menulis tersebut tidak dapat log out secara benar karena adanya eror pada koneksi internet.
Akibatnya akun Laras masih bisa dapat diakses dan konten-konten privatnya tersebar menjadi konsumsi publik.
Tak perlu menanyakan ahli hukum pidana terhebat. Ketika akhirnya terkuak bahwa Laras adalah si penulis cerita Dear David, Laras didaulat sebagai pihak yang bertanggung jawab penuh atas segala kesalahan dalam pembuatan konten yang dicap sebagai pornografi.
Sementara sang penyebar tidak mendapatkan hukuman apapun, bahkan tidak diungkit sama sekali.
Kawan Puan merasa déjà vu?
Saat sebuah video adegan "dewasa" mendadak viral di jagat maya, tak dapat disangkal jika audiens begitu penasaran dan heboh ingin mengakses dan melihat konten tersebut.