Parapuan.co - Kawan Puan, pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan yang bisa relevan dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
Pembelajaran berdiferensiasi ialah di mana setiap siswa diakui memiliki kebutuhan, minat, dan gaya belajar yang berbeda.
Dalam konteks ini, pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan guru menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan spesifik siswa agar semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Namun, apa itu pembelajaran berdiferensiasi? Sugianto, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Selatan memberikan penjelasannya.
Simak penjelasan tersebut seperti dikutip dari laman Kemendikbud BGP Sumatra Selatan di bawah ini!
Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan instruksional di mana guru memodifikasi metode pengajaran, materi, serta evaluasi sesuai dengan kebutuhan individu siswa.
Teknik ini melibatkan penyesuaian berdasarkan pengetahuan awal siswa, gaya belajar, minat, dan tingkat pemahaman terhadap mata pelajaran.
Tujuan utama dari pembelajaran berdiferensiasi adalah menciptakan kesetaraan dalam proses belajar dan membantu semua siswa, baik yang berprestasi tinggi maupun yang memerlukan lebih banyak bantuan, untuk mencapai potensinya.
Baca Juga: Tips Mengajar Anak PAUD dengan Kurikulum Merdeka agar Belajar Menyenangkan
Dalam Kurikulum Merdeka, konsep ini sejalan dengan prinsip pembelajaran yang fleksibel dan berpihak pada siswa, di mana pendekatan pengajaran dirancang untuk mendukung keberagaman individu.
Setiap guru ditantang untuk mengenali perbedaan siswa dan menyesuaikan pendekatan mereka agar setiap anak merasa tertantang namun tidak merasa kewalahan.
Unsur Penting dalam Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka dapat dilaksanakan dengan memfokuskan pada empat elemen utama, yaitu:
1. Konten atau Materi Belajar
Konten atau materi pelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa berdasarkan pengetahuan awal dan gaya belajar mereka.
Siswa yang sudah memiliki pemahaman tentang topik tertentu dapat diberikan materi yang lebih mendalam, sementara siswa yang baru mengenal topik bisa mendapatkan pengantar dasar.
Misalnya, untuk siswa dengan gaya belajar visual, materi dapat disampaikan melalui grafik atau video.
Sementara itu, bagi pembelajar kinestetik, kegiatan praktis yang melibatkan aktivitas fisik akan lebih efektif.
Baca Juga: Kunci Pembentukan Karakter pada Peserta Didik dalam Kurikulum Merdeka
2. Proses
Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru bisa menggunakan berbagai strategi untuk mengakomodasi cara belajar siswa.
Sebagian siswa mungkin lebih responsif terhadap instruksi langsung dari guru, sementara yang lain membutuhkan waktu untuk mempelajari materi secara mandiri.
Guru juga perlu memahami minat siswa, agar dapat mengembangkan proses pembelajaran yang menarik dan relevan dengan kebutuhan mereka.
3. Produk
Produk adalah hasil yang dihasilkan oleh siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi.
Guru dapat memberikan fleksibilitas dalam bentuk produk ini, apakah itu laporan tertulis, presentasi lisan, atau demonstrasi praktis.
Pendekatan ini memungkinkan siswa menunjukkan kemampuan mereka sesuai dengan gaya belajar dan preferensi mereka.
4. Lingkungan Belajar
Baca Juga: Kurikulum Merdeka Tuntut Siswa Cari Materi Sendiri? Simak Faktanya
Lingkungan belajar juga berperan penting dalam pembelajaran berdiferensiasi. Lingkungan yang kondusif, tenang, dan fleksibel mendukung kerja kelompok serta pembelajaran individu.
Pengaturan kelas yang baik harus mempertimbangkan kebutuhan siswa yang senang belajar dalam kelompok dan mereka yang lebih suka belajar sendiri.
Implementasi dalam Kurikulum Merdeka
Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran berdiferensiasi diimplementasikan melalui berbagai strategi yang berpusat pada siswa.
Guru didorong untuk melakukan penilaian awal terhadap pengetahuan dan gaya belajar siswa, sehingga dapat menyesuaikan materi dan metode yang tepat, misalnya seperti:
- Penilaian Awal dan Berkelanjutan: Sebelum memulai pengajaran, guru melakukan penilaian awal untuk mengetahui latar belakang pengetahuan dan preferensi belajar siswa.
Penilaian ini dilakukan secara berkelanjutan untuk memantau perkembangan siswa selama proses belajar.
- Pilihan dalam Tugas dan Penilaian: Siswa diberikan opsi dalam menyelesaikan tugas atau menunjukkan pemahaman mereka.
Misalnya, siswa dapat memilih untuk membuat laporan tertulis, video, atau presentasi lisan.
Baca Juga: Guru Kehabisan Ide Mengajar saat Menerapkan Kurikulum Merdeka, Lakukan Ini
- Pembelajaran Berbasis Proyek: Kurikulum Merdeka mendorong penggunaan pembelajaran berbasis proyek yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai minat dan preferensinya.
Manfaat Pembelajaran Berdiferensiasi
1. Peningkatan Keterlibatan Siswa
Dengan menyesuaikan materi dan metode sesuai minat dan gaya belajar siswa, pembelajaran menjadi lebih menarik dan relevan, meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa.
2. Pengembangan Potensi Maksimal
Pembelajaran berdiferensiasi memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berkembang sesuai dengan potensi dan tingkat pemahaman mereka masing-masing.
3. Kesetaraan dalam Pembelajaran
Pendekatan ini membantu menjembatani kesenjangan antara siswa yang lebih berprestasi dengan siswa yang memerlukan bantuan, menciptakan pengalaman belajar yang setara bagi semua siswa.
Tantangan dalam Pembelajaran Berdiferensiasi
Baca Juga: Mengenal Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka dan Tahapan Pelaksanaannya
1. Waktu dan Sumber Daya
Pembelajaran berdiferensiasi membutuhkan waktu dan upaya yang lebih dari guru dalam menyiapkan materi dan metode yang sesuai untuk setiap siswa.
Selain itu, diperlukan akses ke sumber daya yang memadai untuk mendukung pembelajaran yang beragam.
2. Pengelolaan Kelas
Mengelola kelas yang terdiri dari siswa dengan kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda membutuhkan keterampilan manajemen kelas yang baik dari guru agar pembelajaran tetap efektif dan berjalan lancar.
Kesimpulannya, pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan yang sangat relevan dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
Dengan menyesuaikan metode pengajaran, materi, dan evaluasi sesuai kebutuhan individu siswa, pendekatan ini mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan setiap siswa secara optimal.
Meskipun memiliki tantangan, pembelajaran berdiferensiasi menawarkan manfaat besar dalam meningkatkan keterlibatan dan pencapaian siswa di semua tingkatan.
Bagaimana menurut Kawan Puan? Sudahkah kamu menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelasmu?
Baca Juga: Sistem Kenaikan Kelas dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, Tak Ada Siswa Tertinggal
(*)