Baca Juga: Tips Psikolog: Percaya Pada Anak Saat Ia Melakukan Tugas Domestik
Kebosanan pada Remaja dan Tantangannya
Meningkatnya kebosanan pada remaja sebenarnya sudah terjadi sebelum pandemi.
Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa remaja AS semakin sering melaporkan kebosanan sejak tahun 2010, dengan peningkatan sekitar 1,17 persen per tahun hingga 2017.
Selama pandemi, angka tersebut melonjak, dengan lebih dari 21 persen siswa kelas 8 dan 45 persen siswa kelas 12 melaporkan sering merasa bosan pada tahun 2021.
Menurut Dr. Khan, salah satu penyebab utama kebosanan pada remaja adalah keterlibatan digital yang berlebihan.
"Keterlibatan digital yang terus-menerus dapat menyebabkan overstimulasi, membuat aktivitas offline terasa kurang menarik dan meningkatkan perasaan bosan," jelasnya.
Galindo menambahkan bahwa kurangnya kontrol terhadap aktivitas mereka juga berperan.
"Ketika remaja merasa tidak memiliki pilihan atau tantangan, mereka cenderung tidak tertarik," ungkapnya.
Oleh karena itu, memberi mereka kebebasan dalam memilih aktivitas dapat membantu mengurangi kebosanan.