Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.
Manusia harus mengoptimalkan keterbatasan perhatian di tengah berlimpahnya informasi.
Pada keadaan ini, alokasi bakal jatuh pada sesuatu yang bersifat menimbulkan rasa penasaran, curiosity.
Kaitan antara attention economic dengan curiosity dikemukakan lewat berbagai penelitian.
Di antaranya lewat penelitian Zachary Wojtowicz dan George Loewenstein, 2020.
Pada penelitian yang berjudul, “Curiosity and the Economics of Attention", keduanya mengemukakan: Keingintahuan mendorong pengalokasian perhatian tanpa menghabiskan perhatian itu sendiri.
Juga, keadaan untuk mengotimalkan kesenangan, mendorong pengambilan keputusan dengan tambahan penilaian.
Pengalokasian perhatian pada informasi yang menimbulkan rasa penarasan ini, tak lain merupakan perilaku alamiah manusia.
Perilaku merasa rugi atau enggan melewatkan peristiwa-peristiwa yang belum terjawab dengan jelas.
Baca Juga: Strategi Pemasaran Fear of Missing Out (FOMO) Meningkatkan Penjualan E-commerce
Ketika kejelasan itu akhirnya diraih setelah memberi perhatian, rasa senang lah yang didapatkan. Manusia mengejar kesenangan.