Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.
Tindakan ekonomis tercapai, manakala manusia meletakkan perhatiannya pada hal-hal yang menimbulkan rasa penasaran.
Dalam kaitan dengan mandi lumpur ini maupun ungahan-unggahan lainnya, rasa penasaran tersebar pada spektrum yang berseberangan.
Jika diandaikan unggahan dapat diletakkan pada sebuah garis: titik tengah garis bernilai nol, sebelah kanannya positif, dan sebelah kirinya negatif.
Nilai positif dan negatif pada garis, dapat diterjemahkan sebagai kualitas unggahan.
Maka makin ke ujung kanan, makin baik kualitas unggahan. Sebaliknya makin ke ujung kiri, makin buruk kualitasnya.
Namun demikian, baik unggahan yang ada di ujung kanan maupun ujung kiri, kedua ekstem berlawanan ini menimbulkan penasaran. Ini karena peristiwanya jarang terjadi.
Perhatian secara ekonomis akan dijatuhkan pada unggahan dalam katagori Baik Sekali atau Buruk Sekali. Seluruhnya semata, didorong rasa penarasan.
Rasa penasaran terhadap unggahan media sosial, terjadi akibat kualitasnya yang Baik Sekali atau Buruk Sekali. Ini menciptakan ramainya perbincangan.
Sesuai dengan hukum kerumunan: “Kerumunan menciptakan kerumunan yang lebih besar. Makin besar ukuran kerumunannya, makin besar penasarannya”.
Baca Juga: Membongkar Mitos yang Membalut Kebenaran dan Melenakan Perempuan