Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.
Perwujudannya dapat disaksikan di ruang-ruang kerja: saat perempuan menilai sesamanya.
Perilakunya dapat menyebabkan perempuan saling menganiaya, meremehkan, seraya mementalkan perempuan dari perempuan lain.
Ini berakibat meningkatnya kekuatan dan kedudukan satu perempuan, di antara laki-laki.
Persaingan terselubung juga terjadi ketika perempuan mengkritik kesalahan yang kecil perempuan lain, namun memaafkan kesalahan besar yang dilakukan laki-laki.
Perempuan menilai perilaku laki-laki selalu demikian adanya, namun perilaku perempuan banyak yang harus diperbaiki.
Perempuan akhirnya, lebih sering bersaing daripada berkolaborasi.
Perempuan yang bersaing dengan perempuan lain, bukan perkara baru.
Karenanya ada yang memanfaatkan, merayakan untuk mencapai tujuan atau sekedar menontonnya.
Baca Juga: Jadi Rival di Final MasterChef Indonesia, Jesselyn dan Nadya Justru Jalin Persahabatan
Grace Back, 2019, dalam tulisannya “Why Do We Continue to Glorify Female Rivalry?”, menguraikan alasan perempuan yang menonton persaingan antar perempuan lain.