6 Jenis Emosi Dasar dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Manusia

Ericha Fernanda - Rabu, 2 Juni 2021
Ilustrasi emosi manusia.
Ilustrasi emosi manusia. freepik.com

Parapuan.co - Setiap hari, Kawan Puan akan mengalami emosi yang berubah-ubah seperti bahagia, marah, terkejut, sedih, dan masih banyak lagi.

Emosi adalah bagian dari diri manusia dan tak bisa dilepaskan darinya.

Jika Kawan Puan mengalami perubahan emosi itu adalah hal yang normal.

Ada banyak jenis emosi yang mempengaruhi cara hidup dan saat kamu berinteraksi dengan orang lain. 

Baca Juga: Yuk, Mulai Mencintai Diri Sendiri untuk Meredam Amarah dan Depresi

Terkadang, kamu akan dikuasai oleh emosimu sendiri atau berhasil menyingkirkannya jauh-jauh.

Pilihan yang kamu buat, tindakan yang kamu ambil, dan persepsi yang kamu miliki semuanya dipengaruhi oleh emosi yang ada pada dirimu.

Psikolog juga telah mencoba mengidentifikasi berbagai jenis emosi yang dialami orang.

Beberapa teori berbeda telah muncul untuk mengkategorikan dan menjelaskan emosi yang dirasakan orang.

Jenis-Jenis Emosi Dasar

Mengutip Verywell Mind, terdapat enam jenis emosi dasar dan pengaruhnya terhadap perilaku manusia, antara lain:

1. Kebahagiaan

Dari semua jenis emosi yang berbeda, kebahagiaan cenderung menjadi salah satu yang paling diperjuangkan orang.

Kebahagiaan sering didefinisikan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan yang ditandai dengan perasaan puas, gembira, dan sejahtera.

  • Ekspresi wajah : seperti tersenyum
  • Bahasa tubuh : seperti sikap santai
  • Nada suara : cara berbicara yang ceria dan menyenangkan

Kebahagiaan telah dikaitkan dengan berbagai hasil termasuk peningkatan umur panjang dan peningkatan kepuasan pernikahan.

Sebaliknya, ketidakbahagiaan telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.

2. Kesedihan

Kesedihan adalah jenis emosi lain yang sering didefinisikan sebagai keadaan emosional yang ditandai dengan perasaan kecewa, sedih, putus asa, tidak tertarik, dan suasana hati yang buruk. 

Kesedihan dapat diekspresikan dalam beberapa cara, antara lain:

  • Menangis
  • Suasana hati yang buruk
  • Kelesuan
  • Diam
  • Menarik diri dari orang lain
  • Mengisolasi diri

Dalam beberapa kasus, orang dapat mengalami periode kesedihan yang berkepanjangan dan parah yang dapat berubah menjadi depresi.

Baca Juga: Catat! Ini 4 Cara Membiasakan Diri agar Tak Terlalu Sering Minta Maaf

3. Takut

Ketakutan adalah respon emosional terhadap ancaman langsung.

Kamu juga dapat mengembangkan reaksi serupa terhadap ancaman yang diantisipasi atau bahkan pemikiran tentang potensi bahaya, dan inilah yang umumnya dianggap sebagai kecemasan.

Ketika kamu menghadapi bahaya dan ketakutan, kamu mengalami apa yang dikenal sebagai respon melawan atau lari.

  • Ekspresi wajah : seperti melebarkan mata dan menarik dagu ke belakang
  • Bahasa tubuh : upaya untuk bersembunyi atau lari dari ancaman
  • Reaksi fisiologis : detak jantung cepat dan ngos-ngosan

4. Jijik

Rasa jijik dapat ditampilkan dalam beberapa cara termasuk:

  • Bahasa tubuh : berpaling dari objek yang menjijikkan
  • Reaksi fisik : mual atau muntah-muntah
  • Ekspresi wajah : seperti mengernyitkan hidung dan melengkungkan bibir atas

Rasa jijik ini bisa berasal dari beberapa hal, termasuk rasa, penglihatan, atau bau yang tidak enak. 

Kamu juga dapat mengalami rasa jijik moral ketika mengamati orang lain terlibat dalam perilaku yang mereka anggap tidak menyenangkan, tidak bermoral, atau jahat.

Baca Juga: Kenapa Seseorang Bisa Marah? Pahami Penyebab dan Jenis Amarahnya

5. Marah

Kemarahan bisa menjadi emosi yang sangat kuat yang ditandai dengan perasaan permusuhan, agitasi, frustrasi, dan antagonisme terhadap orang lain.

Seperti rasa takut, kemarahan dapat berperan dalam respons tubuh melawan atau lari.

  • Ekspresi wajah : cemberut atau melotot
  • Bahasa tubuh : mengambil sikap tegas atau memalingkan wajah
  • Nada suara : berbicara kasar atau mengumpat
  • Respon fisiologis : berkeringat atau memerah
  • Perilaku agresif : memukul, menendang, atau melempar benda

Kemarahan yang tidak terkendali dapat mempersulit pengambilan keputusan yang rasional dan berdampak pada kesehatan fisik.

6. Terkejut

Kejutan biasanya cukup singkat dan ditandai dengan respons kejutan fisiologis setelah sesuatu yang tidak terduga.

Kejutan sering ditandai dengan:

  • Ekspresi wajah : mengangkat alis, melebarkan mata, dan membuka mulut
  • Respon fisik : melompat ke belakang atau berjalan mundur
  • Reaksi verbal : berteriak, menjerit, atau terengah-engah

Kejutan adalah jenis emosi lain yang dapat memicu respons melawan atau lari.

Ketika terkejut, orang mungkin mengalami ledakan adrenalin yang membantu mempersiapkan tubuh untuk melawan atau melarikan diri. (*)

Baca Juga: Terapi Dapat Membantu Meredakan Amarah Seseorang Karena Depresi

Sumber: Verywell Mind
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh